Merasa Unggul – Efek Pseudo Merokok

Salah satu pola alasan orang merokok adalah ingin merasa unggul. Apa maksudnya?

Dulu saat saya masih aktif di Bisnis MLM, Upline (atasan) yang sudah jadi Leader ada yang merokok dan ada yang tidak. Yang tidak merokok alasanya sungkan dengan Leader lain, karena kebiasaan di Bisnis kami seorang Leader tidak merokok (karena) untuk memberi contoh yang baik kepada Downline (bawahan)nya.

Nah, yang merokok juga banyak alasannya, salah satunya yang berhasil saya tanyain katanya dia ‘Merasa Hebat’, menurutnya leader lain tidak berani dan dia berani sendiri. Cukup nalar (masuk akal) memang, tapi setelah saya tanya lagi dia jadi merasa malu dan rendah diri.
Emang apa pertanyaanya?
‘Oh, jadi Bapak merasa hebat ya?’
‘Iya donk, lihat yang lain ga berani tuh’
Jawabnya sambil sesekali menghisap rokoknya,
‘Bapak pernah lewat terminal Pak? Gadang? Arjosari?’
‘Ya pernah donk’
‘Para Supir angkot, Kernet, Tukang Becak dan Pedagang Asongan di terminal itu kalau pas NGANGGUR gitu mereka ngapain Pak?’ tanya saya,
‘Em.. Ngapain ya.. Ngerokok kali ya’ jawabnya,
‘Oh merokok ya’
‘Berarti beda Bapak sebagai Leader dengan mereka apa donk Pak?’ lanjut saya,
Dan dia berfikir keras tanpa kata,
Diiringi muka memerah dan keringat dingin.
Hampir saja air mata Leader saya tak dapat ditahan, dia merasa selama ini telah menyia-nyiakan hidupnya dan merasa sangat rendah dimata orang lain. Dan saya langsung menepuk pundak beliau,
‘Pak, itulah yang dinamakan Efek Pseudo atau Efek Semu. Dan saya juga pernah mengalami kok, syukurlah Bapak sudah menyadarinya sekarang’
Wah, downline malah ‘nuturi’ upline neh 😀

Kawan,
Hikmah apa kira² yang bisa kita petik dari pengalaman diatas? Ya, tepat sekali. Siapapun kita dan apapun gelar kita, jika kita merokok pasti akan dilihat rendah oleh orang lain. Dan tidak menutup kemungkinan bagi Perokok yang sedang membaca cerita ini sedang merasa rendah juga. Jika itu yang terjadi saya ucapkan selamat. Karena ini adalah titik awal untuk berubah menjadi lebih baik.

Semoga bermanfaat dan mohon maaf jika ada kata² yang kurang berkenan, baik tidak sengaja atau saya sengaja agar dapat menginspirasi kawan semua.

Selamat Hidup Sehat.

8 Responses so far »

  1. 1

    nothing said,

    sumprit saya tidak pernah memandang rendah perokok, pemadat, pembalon atau yang lainnya.

    • 2

      Itu pandangan bagi Perokok bung,
      Saya maklumi,
      Karena Mental Block sudah terbentuk sedemikian rupa,
      *seperti waktu saya merokok dulu*
      Tapi kalau bagi yg tdk merokok melihat Perokok itu menjijikkan,
      Bahkan bagi saya yang mantan Perokok sekalipun.

      • 3

        nothing said,

        lah… saya bukan pemadat dan pebalon, tapi lihat mereka juga ndak merendahkan, saya anggap manusia yang sama.. bukan manusia yang rendah.
        intinya.. menjadi manusia itu ya yang manusiawi, memandang manusia sama.. tidak lebih rendah.

        terimakasih

      • 4

        Yup,
        Terimakasih tanggapannya mas,
        Komen aLe diatas cuma mancing aja,

        Ternyata benar,
        Mas Wahyu bukan termasuk dalam type ini,
        Ibaratnya: Mas type A saya bahas type B,
        Makanya postingan dan komen saya ga ngefek buat mas,
        Mungkin msh bermanfaat buat kawan lain yang type ini.

        Btw,
        Masih ada 5 type lagi kok,
        Ditunggu artikel berikutnya ya.
        Thanks banget atas dukunganya buat blog ini.

  2. 5

    galih said,

    Saya berpikir,seandainya istri saya punya anak balita,pastinya saya tidak akan merokok didekat mereka, agar tidak menjadi perokok pasif *alasan kesehatan*
    Tetapi ketika saya dilingkungan yang lain, apakah saya juga bertindak sama?
    *ini pengalaman yang pernah saya temui*

    Sam ale bisa bantu memberikan penjelasan? dalam posisi sebagai mantan perokok.

    • 6

      Alasan untuk keluarga sudah bagus,
      Keluarga memang lebih penting,
      Dipertahankan ya 😉

      Untuk kasus diluar rumah/lingkungan lain bisa gunakan salah satu teknik ‘Gestalt Therapy’.
      InsyaAllah akan saya bahas di artikel baru,
      Ditunggu ya bro,.

  3. 7

    M. 'Arief B. said,

    Sampek bingung mau komentar apa..
    Dari postingan satu ke yang lain..
    Akhirnya di sini ninggalkan komentar.
    -mendukung kampanye merokok-


Comment RSS · TrackBack URI

Leave a comment